Sabtu, 17 April 2010

Putri Buku dan PAngeran

Cerita Fantasi gila kuu.. :D

Putri Buku dan PAngeran
Ini adalah Cerpen kebanggaanku... Waktu SMP aku memenangkan lomba Cerpen berkat Cerpen ini :) .. Hehehe .. Met bacca ..

Putri Buku dan PAngeran

Di Kerajaan Casanova, hiduplah Raja Adista dan Ratu Asrica. Mereka dikenal rakyatnya sebagai Raja yang bijaksana dan Ratu yang ramah. Mereka dikaruniai seorang anak, anak tersebut diberi nama “Pangeran” karena Raja Adista berharap, Pangeran menjadi raja yang bijaksana dan pandai dikemudian harinya, tapi sayang pangeran malah menjadi manja dan sombong. Setelah umur Pangeran mencukupi untuk masuk sekolah, Pangeran sekolah di tempat para anak-anak bangsawan bersekolah. Sekolah itu adalah tempat khusus untuk mendidik anak –anak menjadi, raja yang disegani rakyatnya.
Selama sekolah, Pangeran sering berbuat onar. Tingkah lakunya itu membuat pengajar kesal dan Raja, Ratu pun malu. Karena perbuatannya yang tak kunjung berubah, Raja memutuskan untuk mengirim Pangeran ke Asrama Stuhard, yaitu sebuah asrama yang seluruh siswanya harus disiplin dan pengajarnya pun sangat tegas. Beberapa tahun pun berlalu, Pangeran menjadi laki-laki yang tampan dan disiplin. Akan tetapi sifat angkuhnya dan berbuat onar belum saja hilang. Pangeran dipulangkan ke Kerajaan Casanova, karena Raja khawatir dia berbuat usil lagi.
Sesampainya di Kerajaaan….
“Pangeran..! kamu keterlaluan sekali sudah lama kamu di asrama tapi sifatmu yang angkuh itu belum juga hilang, Apalagi yang harus kami perbuat untukmu..?!”,Kata Ratu Asrica dengan raut muka yang kesal.
Tetapi Pangeran tak perduli dengan kata-kata ibunya itu, dia langsung pergi ke ruangannya. Ratu menjadi sedih, Kesedihan masih menyelimuti perasaan Ratu dan membuat beliau sakit. Raja kebingungan apa yang harus diperbuat.
Penasehat kerajaan mengatakan “Baginda, bagaimana jika kita membuat sayembara ?”
“Sayembara? Baiklah beri tahu semua rakyat, katakan semua orang boleh ikut, dan boleh melakukan apa saja pada Pangeran, asal tak membahayakan putraku!”,Perintah Raja.
Raja berharap dengan adanya sayembara ini putranya menjadi tidak angkuh lagi. Pangeran diperintahkan oleh Raja agar nanti memilih sendiri pengajar terbaik baginya. Pangeran pun menyetujui hal tersebut. Para prajurit lansung memacu kudanya, mereka memberitahukan pengumuman itu kepada semua rakyat. Sayembara ini bertujuan untuk mencari pengajar yang benar - benar cocok untuk Pangeran. Sayembara ini akan dimulai 3 hari lagi.
Hadiah yang ditawarkan oleh Raja cukup memikat hati banyak rakyat, banyak orang yang ingin mengkuti sayembara ini.
Saat sayembara dimulai…..
“Ternyata, banyak rakyat yang ingin ikut dalam sayembara ini ya, Penasehat Kerajaan ?”,ujar Raja Adista kepada Penasehat Kerajaan.
“Benar Baginda semoga ada pengajar yang cocok untuk Pangeran”,sahut Penasehat Kerajaan.
Tua, muda, guru , prajurit Kerajaan juga ikut serta, bahkan anak-anak turut antri dalam sayembara ini. Tapi tetap saja hasilnya NIHIL.
“Apa yang harus kuperbuat lagi”ujar raja dalam hatinya mulai putus asa.
Tetapi ada seorang anak perempuan yang dijuluki “Putri Buku” oleh rakyat di Kerajaan Casanova, karena ia rajin membaca buku diperpustakaan, hampir seluruh isi buku di perpustakaan kakeknya ia tahu. Putri Buku ini bernama “Agilia”. Ia tinggal bersama keluarganya. Ia menjaga sebuah perpustakaan peninggalan kakeknya . Ayahnya seorang pedagang buah keliling, sedangkan ibunya membantu Agilia menjaga perpustakaan.
Banyak orang yang sering membeli atau bahkan meminjam buku dari perpustakaan kakeknya itu, ia memberanikan diri untuk mencalon sebagai pengajar Pangeran untuk membiayai kehidupan sehari-hari keluarganya, karena akhir-akhir ini perpustakaannya jarang dikunjungi penduduk.
”Siapa kamu ?”,tanya seorang prajurit.
“ Saya Agilia, saya ingin mencalonkan diri sebagai pengajar putra Raja, apa masih boleh!”tanya Agilia dengan lembut.
“Silakan masuk, semoga beruntung!”, jawab prajurit dengan ramah.
Akhirnya Agilia bertemu dengan Pangeran. Awalnya Pangeran tidak memperdulikan apa yang Putri Buku bicarakan. Cara mengajar Agilia yang lembut, membuat hati Pangeran luluh. Baru seminggu diajar tapi kelakuan putra Raja itu sedikit membaik.
“Agilia, kau telah membuat sifat anakku sedikit membaik, sudihkah kau tinggal disini dan mengajar Pangeran selama dia benar-benar menjadi berwibawa dan tak angkuh ?”,permintaan Ratu Asrica kepada Agilia,
“Baik Ratu, saya akan berusaha agar Pangeran menjadi orang yang berwibawa, tapi izinkan saya untuk tidak tinggal disini ?”,jawab Agilia.
Ratu pun menyetujui permintaan Putri Buku itu. Sebulan kemudian Pangeran, menjadi putra raja yang berwibawa, Ratu pun kembali sehat. Dan tugas kerajaan sekarang diserahkan tanggung jawabnya dengan pangeran.
“Terima kasih, Agilia berkat kamu putraku menjadi berwibawa !”ujar Raja.
“Terima kembali baginda saya hanya menjalankan tugas saja”, jawab Agilia merendahkan diri.
“Hamba ,pamit baginda !”,ujar Agilia sambil membawa hadiah sayembara. Namun tiba-tiba.
“Tunggu !”,terdengar suara Pangeran dari belakang.
“Pangeran, ada apa? Saya harus pergi keluarga saya pasti sudah menanti saya !”,kata Putri Buku .
“Tidak kamu tidak boleh pergi kamu harus tetap disini menjadi permaisuriku !”,jawab Pangeran dengan tegas. Raja tidak berkata apa-apa.
“ Ayahanda, izinkanlah saya untuk meminang Agilia saya sangat mencintainya !”,ujar Pangeran dengan lantang.
Putri Buku itu sangat kaget, sebenarnya perasaan Agilia sama seperti Pangeran. Raja diam dan berpikir sejenak.
“ Baiklah jika itu yang terbaik bagimu aku akan merastuinya, tapi apakah Putri Buku bersedia kau jadikan permaisurimu ?”,jawab Raja dengan bijaksana. Agilia mengangguk pelan. Ratu yang melihat peristiwa itu tersenyum bahagia mendengar perkataan Pangeran itu.
Pangeran menemui ayah Agilia untuk meminta restu, agar Agilia menjadi permaisuri Pangeran.
“Apakah Pangeran yakin dengan keputusan ini?”,tanya ibu Putri Buku.
“Saya yakin sekali, Agilia itu perempuan yang baik !”,ujar Pangeran dengan percaya diri.
“Tapi Pangeran, kami hanya rakyat biasa, bukan bangsawan seperti Pangeran”,kata ayah Agilia dengan muka tidak percaya.
“Pak, dari keluarga mana Agilia saya tidak perduli !!”,kata Pangeran meyakinkan.
“Baiklah, saya akan merestui kalian”,ujar Ayah Agilia mengakhiri percakapan.
Semua persiapan tengah dilakukan untuk menyambut hari pernikahan Pangeran dan Agilia yang hanya tinggal seminggu lagi. Undangan telah disebar, seluruh rakyat diundang untuk menghadiri dan memeriahkan pesta pernikahan tersebut, para rekan kerajaan pun turut diundang. Agilia dan Pangeran sangat senang.
Seminggu kemudian, Pesta Pernikahan yang dinanti itu, telah dimulai. Semua orang bergembira. Banyak yang tidak menyangkah kalau Agilia bisa menikah dengan Pangeran, tapi perasaan itu berlalu melihat kecocokan yang dimiliki oleh Pangeran dan Putri Buku itu.
“Jaga baik-baik putraku yang manja ini dan kau Pangeran jaga baik-baik Agilia karena kamu beruntung bisa meminang orang yang pintar seperti Putri Buku ini ! Ha..Ha.. Ha..” kata Raja Adista dengan nada humor.
“Jadilah istri yang baik untuk Pangeran ya anakku !”,pesan ayah Agilia.
“Terima Kasih semuanya atas nasehatnya”,ujar Pangeran,
“Kami akan berusaha untuk saling menjaga dan percaya”,tambah Agilia.
Kini Pangeran dan Putri Buku menjalin kehidupan yang baru dengan damai di kerajaan, tinggal bersama kedua orang tua Agilia dan juga Raja dan Ratu. Semuanya pun terasa damai dan tentram.
SEKIAN

2 komentar:

  1. klo kisah ini bisa jadi kenyataan, maka pasti kamu ingin jadi sang putri khan..
    ..
    ..
    btw, template blognya keren juga yaa..
    ^_^

    BalasHapus
  2. terima kasih banyak telah membacanya puang :)
    ya, semoga suatu saat aku bisa menjadi putri itu :D hehehe
    jadi malu , makasih ^___^

    BalasHapus