Minggu, 02 Januari 2011

Kanker Serviks ? *Hiihhh~*

Kanker Serviks ? *Hiiihh~

"Hah ? Yang bener kamu ?", sahut Jessie spotan .
Saat itu Jessie dan Anne tengah asik dengan perbincangan tentang suatu hal di kamar Anne. Anne mengatakan kalo ada penyakit yang membunuh banyak wanita.
            "Iya , aku gak bohong , Tante Dewi , temennya mama aku, dia kan dokter .Malah katanya lagi kanker serviks ini membunuh satu wanita di Indonesia setiap jam! Hiiii~
Dan ingat kanker serviks ini bisa menular ke semua cewek , meskipun hanya melalui kontak langsung. Dan kanker serviks ini bisa menyebabkan kematian. Gak menutup kemungkinan bahwa kamu juga akan terinfeksi.”, Anne menambahkan.
            “Ah kamu , Anne! Nakut-nakutin aku aja, kok bisa gitu sih ?”, Tanya Jessie lagi.
            “Nah , itu yang mesti kamu ketahui . Kanker Serviks atau nama lainnya kanker leher rahim ini di sebabkan oleh infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia dan virus ini menyerang leher rahim para cewek.”, kata Anne
            “Hah ? Ribet amat tuh nama virus .”, gerutu Jessie
            “Yeii ! Dengerin dulu dong. HPV itu nantinya akan menimbulkan kutil , gak peduli pada pria maupun wanita . Nah kalo kutilnya udah tumbuh di daerah kelamin namanya  … aduh bentar, gua lupa namanya. Kondi…hmmm apa ya?”, lanjut Anne sambil menggaruk-garuk kepalanya.
            “Kondiloma akuminatum .itu namanya”, seorang wanita menambahkan.
Serempak dua anak perempuan itu menoleh kearah pintu.
            “Mama.”, sahut Anne.
            “Siang Tante”, sahut Jesiie
Wanita yang di sebut-sebut Mama oleh Anne itu masuk dan menyungguhkan jus untuk dua orang cewek itu.
            “Lagi ngobrolin kanker serviks ya? Tumben biasanya Cuma ngomongin Justin Bieber.”, tanya Mama Anne dan duduk dikasur.
            “Iya Ma, sekali-kali dong. kanker serviks itukan The Silent Killer , soalnya gejalanya gak akan terlihat kalo masih stadium dini Jadi gak mudah terdektesi..”, jawab Anne
            “Duhh , sejak kapan anak mama jadi pinter ?”, jawab Mama Anne . Anne langsung cengar-cengir sendiri.
            “Tante , juga tau tentang kanker serviks ya?”, tanta Jessie malu-malu
            “Tentu saja , cewek harus tau tentang ini.  Kanker serviks bukan hanya di sebabkan oleh infeksi HPV , tapi juga karena buruknya pola hidup kita , seperti kebiasaan merokok , kurangnya asupan vitamin C , vitamin E , dan asam folfat . Mangkanya , kita harus makan makanan yang bergizi supaya daya tahan tubuh meningkat dan virus HPV bisa diusir.”, kata Mama Anne.
            “Oh ya Ma , kata Tante Dewi, wanita yang telah berhubungan intim sejak dini juga besar resikonya terjangkit penyakit Kanker rahim . dan juga semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks, lanjut Anne
            “Kalo itu aku juga tau , bukan cuma itu aja . Wanita yang sering gonta-ganti pasangan , atau wanita sering melakukan hubungan intim dengan pria yang gonta-ganti pasangan juga besar resikonya.”, lanjut Jessie tak mau kalah.
            “Hiih~ gak mau aku berhubungan intim dulu . Ngerii. Tapi , kok pria gak bisa tertular ya? Mungkin saja kan wanita yang menjadi pasangannya terinfeksi kanker rahim. Hmm”, tanya Anne lebih kepada dirinya sendiri.
            “Pria kan gak punya rahim seperti kita , jadi pria itu adalah perantara penyebaran virus HPV dan kanker rahim, nah, misalnya si pria telah berhungan intim dengan wanita yang terkena kanker serviks lalu tanpa sadar pria itu telah terinfeksi HPV , dan ketika si pria berhubungan badan dengan wanita lain , wanita itu akan terkena kanker juga , sekalipun mereka memakai pengaman (k*nd*m).”, jelas sang Mama.
Anne dan Jessie manggut-manggut mendengar penjelasan beliau.
“Waduh , masih ada gak Ma factor lainnya?”, tanya Anne sambil menyeruput jusnya.
            “Sebenarnya banyak , kanker rahim ini bisa juga terjadi karena kita gak menjaga kebersihan miss V kita , misalnya kita memakai pembalut dengan bahan dioksin , dioksin itu bahan pemutih untuk memutihkan pembalut yang telah didaur ulang. Lalu jika kita membasuh miss V kita dengan air yang dipenuhi kuman, misalnya di toilet-toilet yang gak dirawat. Jadi kalo mau buang air kecil diliat dulu kebersihan airnya, bila perlu pakai air mineral gelas untuk membasuh miss V kita sesudah buang air kecil.”, jawab Mama Anne sambil memainkan tangannya.
            “Lalu , gimana kita bisa tau , kalo kita terkena kanker Tante?”, tanya Jessie ikut menyeruput jusnya lalu mengusap-usap dagunya. Mama Anne membenarkan posisi duduknya , tampaknya ini akan jadi perbincangan yang seru.
            “Sedikit gejalanya adalah keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim.Betul kan Ma?”,Anne cepat-cepat menambahkan.
            “Benar sekali . Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Oh ya , kalo kalian mengalami keputihan yang tidak normal , berat badan yang turun drastic ataupun mengalami pendarahan diluar siklus menstruasi , harus cepat-cepat periksa ke dokter . Karena bisa jadi kalian sudah terinfeksi kanker rahim yang mengerikan ini. Dan untuk mendeteksi dari dini apakah kita benar-benar terinfeksi HPV dan kanker rahim, bisa kita lakukan beberapa metode. Hmm.. Tapi maaf , Mama gak ingat apa-apa saja metodenya.”lanjut Mama Anne.
            “Itu sih gampang mah , kita googling aja yuk.”, jawab Anne.
Lalu gadis berambut ikal itu mengambil laptop hitamnya , turn-on dan menunggu beberapa saat. Sebari Anne menyiapkan laptopnya, Jessie kembali bertanya kepada Mama Anne.
            “Tante , bagaimana pencegahan kanker serviks ini ?”, tanya Jessie
            “Tentu saja dengan berpola makan sehat , kaya akan saturan, dan buah agar daya kekebalan tubuh meningkat, hindari merokok. Jangan melakukan hubungan seks sebelum menikah atau di usia yang belia. Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV, lalu melakukan vagina toilet yang bertujuan untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit, vagina toilet ini dapat dilakukan sendiri ataupun dengan bantuan dokter ahli.”,jawab Mama Anne panjang lebar.
            “Mama , Jessie . Lihat apa yang kutemukan!”, sahut Anne setelah sekian lama berkutat dengan laptop hitamnya. Mama Anne dan Jessie langsung melihat kearah laptop.

berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:

IVA

IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap
tidak ada infeksi pada serviks.  Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

 

Pap smear

Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.

 

Thin prep

Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.

 

Kolposkopi

Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

                Mereka tampak serius membaca kata demi kata pada sebuah artikel yang terpampang di layar laptop. Dan suasana hening untuk beberapa waktu.
            “Wow! Berita bagus , katanya kanker serviks ini dibisa diobati , Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks.”, kata Anne memecah keheningkan.
            “Benar , tapi mencegah lebih baik dari pada mengobati. Mulai sekarang terapkan pola makan yang sehat dan jaga kebersihan miss V , jadi virus HPV takut dekat-dekat dengan kita.”,kata Mama Anne
            “Oke dehh”, jawab kedua cewek itu bebarengan.
Lalu tiba-tiba , alarm handphone Jessie berbunyi. Jessie lekas mengambil handphonenya.
            “Anne! Sekarang sudah saat nya. Ada Justin di TVkeren , cepat kita nonton !”, kata Jessie hysteria.
            “Waduhh , untung kamu pasang alarm , ayo cepat keburu mulai ayank ntin nyanyi. “, Anne ikut-ikutan hysteria langsung melompat menghidupkan TV.
            “Wah , Wah , Justin Bieber tetap dihati ya. Mama keluar dulu ya. Selamat nonton”, kata Mama Anne , mereka tersenyum bersama dan Mama Annekeluar kamar.
            “Hari ini kita dapet pelajaran yang bagus ya?”, kata Jessie tiba-tiba
            “Ya , tentang Kanker Serviks , semoga dengan kita mengetahui ini , bisa mengurangi jumlah kematian akibat kanker rahim. Nanti kita ceritaiin ke teman-teman yuk?”, ajak Anne
            “Ide bagus!”, balas Jessie setuju.
Setelah itu kedua cewek ini kembali histeris , Justin Bieber memasukki panggung dan mulai menyanyikan lagu kesukaan mereka Never Say Never. Kyaa !!! Justin Bieber !! >,

Gimana ? sudah dapat info tentang kanker serviks dari cerita Anne dan Jessie?
Seberapa bahayanya , dan bagaimana pencegahannya .
Semoga bermanfaat ya . (:
                        BEAT THE CERVICAL CANCER !



With Love ,
Asrida Saskia Novarida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar